Sabtu, 24 Januari 2009

Everything start from here

Perlahan Katy membuka mata, suasana biru langsung menyambut hangat. Lama dia membiarkan dirinya terbaring di tempat tidur hingga...
Cause if you jump I will jump too..
berdering keras dari hp Katy, membuatnya terkejut. Terlihat nama Rob di layarnya. "hey Kate, ready for a new day ?" Seseorang dengan suara berat dengan ramah menyapa Katy dari seberang sana. "Absolutely, I always ready." Katy membalas sapaan orang tersebut. Orang yang Katy tahu pasti bernama Rob.
"Good. Sekarang pergilah mandi dan jangan lupa sarapan"
"tentu saja, Rob."
"Well, Aku mau sarapan dulu! See ya lazy"
"see ya dirty"
tut..tutt..tut.. Telepon terputus dan Katy masih memandang Hp-nya sambil tersenyum. Sampai tanpa sadar Katy teringat kejadian 2 setengah tahun lalu, saat seseorang meneleponnya dan memintanya datang ke kantor orang tersebut. Katy sangat shocked begitu mendengar apa yang ingin orang tersebut sampaikan setibanya di kantornya.
"Selamat anda berhak atas beasiswa ini. Anda telah mengikuti test dengan baik!" Saat mendengarnya Katy merasa dirinya sedang berkhayal, bahkan ia sempat menertawai dirinya sendiri karena merasa bahwa khayalannya begitu jauh.
"Maaf.. Jadi bagaimana? Apa anda bersedia menerima beasiswa ini?" Kata-kata orang tersebut terdengar bagai petir yang selembut kapas di telinga Katy, mengejutkan namun membahagiakan.
"Jadi ini bukan sekedar khayalanku? Ini nyata?"
"Tentu saja, anda bisa melihat berkas-berkas ini!" Ucapnya disertai tawa ramah yang membuatku ingin pingsan. Bukan karena tawanya yang memang leembut tetapi lebih karena kata-kata yang meluncur dari mulutnya.

Karena kejadian itulah, Katy disini sekarang. Di Berlin, tempat yang awalnya hanya ada dalam mimpi-mimpi Katy. Tempat yang selalu menjadi tujuan utama Katy untuk mewujudkan semua mimpinya.
Dua tahun sudah Katy disini, belum ada rasa jenuh menyelimutinya. Hanya ada rasa rindu yang luar biasa kepada keluarga dan teman-temannya, tapi tentu saja itu masih bisa di atasi olehnya.
Hari ini adalah hari pertama di tahun ke 3 Katy di Freie High School im Berlin. Setelah tersadar dari lamunannya, Katy bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bersiap untuk pergi ke kampus.
Begitu ia keluar dari apartemennya, Rob sudah berdiri disana.
Katy terkejut melihatnya "Rob, apa yang kamu lakukan disini?" "Tidak ada, aku hanya ingin menjemput tuan putriku."
"Sure, here's your princess!" Ucap Katy sambil menirukan gaya seorang putri raja dan disambut tawa kecil oleh Rob.
"Jadi, bagaimana tidurmu?" Tanyanya disela-sela perjalanan. Jalan kaki tentu saja, semua orang disini memang lebih memilih berjalan kaki daripada berkendara. Selain menyehatkan, tentu saja dapat mengurangi polusi. Berbeda sekali dengan Indonesia.
"Biasa saja, hanya teusik oleh telepon salah seorang lelaki yang kutahu pasti adalh penggemar beratku." Jawabnya dengan nada sombong yang dibuat-buat.
"Benarkah? Siapa laki-laki yang berani mengusik tidur putriku, katakan!"
Katy tertawa dan meninju pelan lengan Rob, "tentu saja orang tersebut tidak akan mengaku. Padahal jika ia mengaku, aku akan memberinya kecupan kecil"
"benarkah? Kau akan melakukannya? Kalau begitu aku akan mengusik tidurmu setiap pagi" kata Rob dengan nada antusias.
"Tentu saja. Tapi jika orang itu kau, aku rasa aku tidak akan melakukannya." Ucap Katy dengan senyum mencurigakan.
"What? Why?" Rob memasang mimik wajah kecewa.
Lagi-lagi Katy hanya tersenyum mencurigakan dan membuat Rob penasaran tetapi mereka tidak melanjutkan percakapan mereka karena tanpa sadar mereka telah tiba di kampus.
Mereka langsung menuju ke tempat teman-teman Katy yang lain berada. Dari jauh Katy melihat ada Gwen dan Chloe disana. Tentu saja mereka sedng membahas liburan lalu.

***

"Hai Kate, bagaimana liburanmu ?" Tanya chloe begitu Katy dan Rob menghampiri mereka.
"Menyenangkan dengan ditemani orang yang menyenangkan juga." Jawab Katy menggoda Rob.
Selama liburan kemarin memang hanya Rob dan Katy yang tidak ke luar kota, jadi mereka memutuskan untuk menhabisakan waktu liburan bersama. Rob nyengir mendengarnya.
"Hi all...." Taylor datang dengan wajah cemberut. Semua memperhatikan wajah Taylor yang sangat tidak biasa. Katy pun bersiap untuk bertanya namun "What's wrong Taylor?" Gwen lebih dulu bertanya.
"Well......................"

(Wait for part 2)

1 komentar:

Hey...
Commentnya jangan luppa yaa.

:)